Pages

Jumat, 06 Februari 2015

TRANSFORMASI NILAI KEHIDUPAN




William Arthur Ward:

Guru biasa, memberitahukan

Guru baik, menjelaskan

Guru Ulung, memperagakan

Guru hebat, mengilhami

Mari mengajar dengan hati, membimbing dengan nurani, mendidik dengan segenap ikhlas, menginspirasi & menyampaikan kebenaran dengan kasih, karena inilah ladang ibadah kita pada Tuhan.


Kahlil Gibran menggugah kesadaran kita tentang anak dalam bukunya, dengan terjemahan sebagai berikut:

 

” Anak-anak bukanlah milik anda. Mereka adalah anak-anak sang kehidupan. Mereka memang dihadirkan melalui anda, tapi bukan anda yang menciptakan mereka. meski mereka hidup bersama anda, tapi bukanlah milik anda. ”

” Anda mungkin memberi mereka cinta , tapi jangan paksakan pemikiran-pemikiran anda. Anda mungkin memberi rumah untuk tubuh mereka, tapi tidak jiwanya, karena jiwanya berdiam di masa depan, yang tidak bisa anda lihat bahkan di mimpi sekalipun. Anda boleh berusaha untuk seperti mereka, tapi jangan paksa mereka seperti anda. Karena hidup tidak mundur dan tidak jua bertumpu di masa lalu. Anda adalah busur, dan anak-anak adalah panah yang dilesatkan.



TRANSFORMASI NILAI KEHIDUPAN

DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK

(Dorothie Noltie)

Bila anak hidup dalam kritikan,

Ia belajar menyalahkan orang

Bila anak hidup dimusuhi,

Ia belajar untuk melawan

Bila anak hidup dalam ejekan,

Ia belajar menjadi pemalu

Bila anak hidup dalam toleransi,

Ia belajar menjadi sabar

Bila anak hidup dengan diberi semangat

Ia belajar punya rasa harga diri

Bila anak hidup mengenal pujian,

Ia belajar hidup untuk menghargai orang

Bila anak hidup dalam keadilan,

Ia belajar membela kebenaran

Bila anak hidup dengan kepastian

Ia belajar memperoleh keberanian

Bila anak hidup dengan persetujuan,

Ia belajar menyukai dirinya

Bila anak hidup dalam penerimaan dan persahabatan,

Ia belajar mencintai sesama di dunia ini

n  BERUSAHALAH UNTUK TIDAK MENJADI MANUSIA YANG BERHASIL TAPI BERUSAHALAH MENJADI MANUSIA YANG BERGUNA.
n  SATU-SATUNYA CARA AGAR KITA MEMPEROLEHI KASIH SAYANG, IALAH JANGAN MENUNTUT AGAR KITA DICINTAI, TETAPI MULAILAH MEMBERI KASIH SAYANG KEPADA ORANG LAIN TANPA MENGHARAPKAN BALASAN.

Bila anak dibesarkan dengan celaan,

Ia belajar memaki.

Bila anak dibesarkan dengan permusuhan,

Ia belajar berkelahi.

Bila anak dibesarkan dengan ketakutan,

Ia belajar gelisah.

Bila anak dibesarkan dengan rasa iba,

Ia belajar menyesali diri.

Bila anak dibesarkan dengan olok – olok,

Ia belajar remdah diri.

Bila anak dibesarkan dengan iri hati,

Ia belajar kedengkian.

Bila anak dibesarkan dengan dipermalukan,

Ia belajar merasa bersalah.

Bila anak dibesarkan dengan dorongan,

Ia belajar percaya diri.

Bila anak dibesarkan dengan toleransi,

Ia belajar menahan diri.

Bila anak dibesarkan dengan pujian,

Ia belajar menghargai

Bila anak dibesarkan dengan penerimaan,

Ia belajar mencintai.

Bila anak dibesarkan dengan dukungan,

Ia belajar menyenagi diri.

Bila anak dibesarkan dengan pengakuan,

Ia belajar mengenali tujuan.

Bila anak dibesarkan dengan rasa berbagi,

Ia belajar kedermawanan.

Bila anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan,

Ia belajar kebenaran dan keadilan.

Bila anak dibesarkan dengan rasa aman,

Ia belajar menaruh kepercayaan.

Bila anak dibesarkan dengan persahabatan,

Ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

Bila anak dibesarkan dengan ketentraman,

Ia belajar berdamai dengan pikiran.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar